"SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI MEDIA INFORMASI BIDANG ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KAB. KUTAI KARTANEGARA"

Selasa, 28 Desember 2010

KEGIATAN STUDI LAPANGAN PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN

0 komentar
energikukar.blogspot.com
Sejak terbentuknya Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kutai Kartanegara berdasarkan Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 50 tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi bidang energi dan ketenagalistrikan. Masih banyak yang harus dipelajari, hal ini berkaitan dengan pengembangan energi dan ketenagalistrikan khususnya diwilayah Kutai Kartanegara. Seperti diketahui, bahwa saat ini kebutuhan listrik merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Dengan teralirinya listrik ke masyarakat maka secara tidak langsung perkembangan daerah perlahan tapi pasti akan mengalami peningkatan. Pengembangan SDM juga secara perlahan akan meningkat dan akhirnya berdampak kepada pengembangan ekonomi masyarakat hal ini sejalan dengan program Pemerintah Daerah yaitu Gerbang Raja (Gerakan Pengembangan Rakyat Sejahtera).

Dalam upaya menunjang kebutuhan akan listrik sesuai tupoksi bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Pertambangan dan Energi Kutai Kartanegara baru-baru ini melakukan studi pengembangan energi ketenagalistrikan di Propinsi Bali. Rombongan di pimpin langsung Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kutai Kartanegara yaitu : Bapak Ir. H. Assobirin.

Didalam kegiatan studi lapangan tersebut diarahkan ke pengembangan energi baru terbarukan yaitu studi ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Studi lapangan diawali pertemuan di ruang Kepala Bidang Pertambangan dan Energi Dinas PU Propinsi Bali yang diterima langsung Kabid pertambangan dan Energi yaitu Bapak Ir. Putu Agus Budiana, MM beserta staf, dilanjutkan dengan presentasi singkat kemudian langsung menuju lokasi studi lapangan yang berada diwilayah Kota Denpasar didampingi staf bidang Pertambangan dan Energi Propinsi Bali.

Setelah tiba dilokasi langsung disambut pihak pengelola sekaligus pelaksana pembangunan yaitu PT. Navigate Organic Energy Indonesia (N.O.E.I). seperti dipaparkan bahwa Pembangkit Listrik tenaga sampah yang dibangun sekarang merupakan hasil kerjasama yang digagas oleh pihak Badan Pengelola Kebersihan Sarbagita ( BPKS ) Bali. Sebelum dilaksanakan kegiatan ini pihak BPKS sendiri mengundang beberapa konsultan dan pihak investor untuk melakukan presentasi. Dan akhirnya terjadi kesepakatan antara pihak BPKS dan investor yaitu PT. NOEI. Dalam perjanjian kerjasama ini dilakukan selama 20 Tahun. Pekerjaan dimulai dari tahun 2006 kemudian mulai beroperasi tahun 2008, target selesai kegiatan pembangunan 2012. Seperti yang disampaikan pihak pengelola bahwa untuk menghasilkan energi diperlukan sampah antara 400 s/d 800 ton perhari. Saat ini produksi sampah yang ada berkisaran ¬+ 400 s/d 600 ton perhari. Sampah-sampah ini berasal dari 3 Kabupaten dan 1 kota wilayah Propinsi Bali. Saat ini sampah yang dipergunakan yaitu sampah organik. Untuk proses pemilihan sampah organik dan non organik pihak pengelola bekerjasama dengan para pemulung setempat. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang dikelola oleh Pihak PT. Navigate Organic Energy Indonesia (N.O.E.I). sudah disambungkan dan dijual kepihak PT. PLN (Persero) selaku pihak tunggal yang berhak menyalurkan ke pelanggaan.

Dari hasil studi lapangan ini dapat disimpulkan bahwa penggalian dan pemanfaatan sumber daya energi baru terbarukan harus dioptimalkan. Perlu ditindak lanjuti dengan mengadakan kegiatan survey-survey awal terhadap potensi-potensi sumber energi baru terbarukan yang ada diwilayah Kutai Kartanegara. Beberapa tahun terakhir ini Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kutai Kartanegara sudah melaksanakan kegiatan untuk pengembangan energi baru terbarukan yaitu Kegiatan Pengadaan Solar Light atau yang lebih sering di kenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sistem tersebar dibeberapa kecamatan dalam wilayah Kutai Kartanegara. Semoga kegiatan ini terus berjalan serta ditingkatkan ke kegiatan yang lebih bermanfaat ke masyarakat serta didukung penuh oleh Pemeritah Kab. Kutai Kartanegara melalui APBD disetiap tahun anggaran. (isk)
Read more ►

Minggu, 22 Agustus 2010

2020, Indonesia Nikmati Listrik Berkualitas Dari Sesi Pertama (Batam) Rembuk Kelistrikan Nasional Menuju Indonesia Terang

0 komentar
Rembuk Kelistrikan Nasional telah dilaksanakan Sabtu (3/7) di Hotel Nagoya Plasa, Batam. Sedikitnya 150 tamu berpartisipasi dalam diskusi sesi pertama tersebut. Dua di antara tiga sesi yang direncanakan dijadwalkan berlangsung di Surabaya dan Makassar. Berikut catatannya.

SESI Batam menampilkan Dirut PLN Dahlan Iskan sebagai keynote speaker. Dahlan memaparkan master plan pembangunan kelistrikan nasional melalui Visi 75/100. Visi 75/100 adalah target pencapaian rasio elektrifikasi 100 persen secara nasional pada HUT Ke-75 RI pada 2020. ’’Berarti 10 tahun lagi 100 persen rakyat Indonesia akan memperoleh pelayanan listrik yang memadai dan berkualitas,’’ kata Dahlan.

Menurut dia, saat ini rasio elektrifikasi secara nasional baru berkisar 65 persen. Dengan demikian, 35 persen penduduk Indonesia belum terlayani jaringan listrik. Dengan tenggat yang tersisa, bukan perkara mudah mencapai target yang telah ditetapkan. Dibutuhkan segala upaya dari seluruh stakeholder untuk bersinergi dan saling mendukung dalam mencapai target tersebut.

Peluang dan tantangan pembangunan sektor kelistrikan nasional ke depan akan semakin kompleks karena melibatkan banyak faktor yang saling terkait. Dalam rembuk sesi pertama lalu, sejumlah peserta terlibat aktif mengangkat berberapa pokok yang perlu diperhatikan dan direkomendasikan untuk dikaji lebih lanjut, baik oleh pengambil keputusan (pemerintah dan DPR) maupun PT PLN dan stakeholder yang lain.

Pertama, terkait dengan status sektor kelistrikan yang diatur dalam UU No 30 Tahun 2008, yang secara eksplisit menyebutkan bahwa listrik sebagai komoditas. Itu yang selama ini menyebabkan investasi di bidang kelistrikan kurang mengantisipasi kebutuhan pada masa depan.

Dalam diskusi yang berkembang, peserta menilai listrik seharusnya dipandang sebagai infrastruktur. Dengan demikian, pengembangan kelistrikan dapat diperhitungkan sebagai investasi yang dapat mendorong kegiatan ekonomi dan industri. Pemerintah Tiongkok diajukan sebagai contoh bagaimana membangun negeri dengan memulai membangun infrastruktur yang sangat memadai, termasuk suplai energi listrik yang cukup dan berkualitas.

Kedua, kebijakan subsidi pemerintah kepada PT PLN (persero). Sesungguhnya pemberian subsidi kepada PT PLN tidaklah tepat, baik ditinjau dari sisi keuangan negara maupun undang-undang. Sebagai entitas bisnis yang memiliki label persero, manajemen dituntut bersikap profesional dalam mengelola PT PLN.

Subsidi pemerintah kepada PT PLN selama ini dituding sebagai penyebab tidak berkembangnya kultur korporasi yang profesional di tubuh manajemen PT PLN. Subsidi yang diberikan pemerintah kepada PT PLN juga dinilai tidak tepat sasaran. Sebab, subsidi yang digelontorkan pemerintah tersebut juga dinikmati golongan masyarakat yang memiliki kemampuan membayar listrik sesuai dengan harga keekonomiannya.

Celakanya lagi, jumlah subsidi yang dinikmati kalangan mampu itu jauh lebih besar daripada jumlah masyarakat yang memang berhak atas subsidi tersebut. Karena itu, Dirut PT PLN Dahlan Iskan pernah menggulirkan wacana listrik gratis bagi pelanggan yang tidak mampu. Untuk itu, perlu dipikirkan kemungkinan pencabutan subsidi pemerintah kepada PT PLN dan mengubahnya menjadi subsidi langsung kepada pelanggan yang tidak mampu secara tunai.

Dengan begitu, subsidi yang diberikan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran. Namun, tentunya perlu diatur mekanisme penyaluran subsidi tersebut untuk memperkecil kemungkinan penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Permasalahan kelistrikan nasional saat ini juga tidak terlepas dari faktor teknis, dari produksi, distribusi, hingga aspek pemasaran seperti supply dan demand, termasuk penetapan tarif dasar (TDL) oleh pemerintah. Dari aspek produksi, kapasitas terpasang pembangkit listrik saat ini baru pada tahap cukup. Masih diperlukan tambahan kapasitas sekitar 30 persen dari yang sudah ada sebagai cadangan. ’’Tambahan 30 persen itu digunakan untuk memberikan pasokan listrik yang stabil kepada masyarakat. Dengan demikian, bila terjadi gangguan teknis atau perawatan pasokan, pelanggan tidak sampai terganggu,’’ kata Dahlan.

Salah satu langkah teknis adalah penggunaan bahan produksi untuk pembangkit listrik. Dalam hal itu, perlu dipikirkan pembangunan pembangkit listrik baru yang menggunakan sumber energi alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan (green energy). Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak sumber energi alternatif, seperti panas bumi (geotermal) dengan potensi cukup besar, tetapi pemanfaatannya masih terbatas. Para peserta Rembuk Kelistrikan Nasional menilai, sudah saatnya Indonesia memanfaatkan teknologi nuklir untuk memproduksi listrik karena dianggap lebih efisien dan bersih.

Dari aspek distribusi, perlu dibangun jaringan yang dapat menjangkau daerah pelosok. Untuk daerah terisolasi seperti pulau-pulau kecil, penyediaan listrik dapat disiasati dengan membangun pembangkit listrik hibrida, yang memiliki lebih dari satu sumber energi. Misalnya, kombinasi pembangkit bertenaga surya dan berbahan bakar solar. Dengan demikian, keterpasokan listrik di daerah tersebut lebih terjamin.

Peserta juga berharap agar penetapan tarif dasar listrik lebih memiliki rasa keadilan sehingga tidak hanya menggerogoti keuangan negara. Sebab, selama ini subsidi hanya dinikmati pelanggan dengan penggunaan listrik besar, yang tentunya juga mampu secara ekonomi.

Visi Dahlan soal pelayanan dan pemasaran listrik patut diacungi jempol. Dahlan telah menelurkan konsep pengembangan listrik prabayar. Menurut skenario Dirut PLN itu, diharapkan lima juta pelanggan listrik dapat menikmati listrik prabayar hingga 2011. ’’Dengan listrik prabayar, pelanggan akan mendapatkan pelayanan berkualitas sesuai dengan jumlah yang dibayar. Itu juga melatih mereka lebih hemat dalam penggunaan listrik,’’ kata Dahlan.

Dari sisi PT PLN, pengembangan listrik prabayar dapat mengurangi jumlah tagihan listrik yang tertunggak. Permintaan pun lebih terkontrol. Pengembangan listrik prabayar juga diharapkan dapat mendorong industri pembuatan kwh meter prabayar di dalam negeri, yang teknologinya sudah dikuasai para ahli di Indonesia.

Masalah kelistrikan tak hanya soal pembangkit, pemasaran, dan distribusi. Aspek keamanan bagi pelanggan PT PLN juga menjadi perhatian. PT PLN memberikan jaminan keamanan listrik kepada masyarakat, terutama bagi pelanggan dengan kapasitas 1.300 VA ke bawah. Bila terjadi kecelakaan yang diakibatkan arus listrik dan pelanggan merugi, PLN akan mengganti kerugian pelanggan sesuai dengan kompensasi yang ditetapkan. ’’Kami menggandeng perusahaan asuransi,’’ katanya. (Sumber : Kaltim Post)
Read more ►

Jumat, 25 Juni 2010

Tarif Dasar Listrik 2010

0 komentar

Pemerintah melalui Kementerian ESDM bersama-sama dengan komisi VII DPR minus Fraksi PKS dan PDIP telah menyetujui kenaikan TDL yang berlaku per 1 Juli mendatang.
Berikut rincian kenaikan TDL baru yang bakal diterima pelanggan listrik per 1 Juli 2010 mendatang:
I. Pelanggan Rumah Tangga (R)
1. Pelanggan R1 daya 1.300VA, rata-rata pemakaian listrik 200 kWh/bln, biaya pokok produksinya Rp1.163 per kWh, TDL sebelum naik rata-rata Rp672 per kWh, rata-rata kenaikan TDL ditetapkan sebesar 18%. Dengan demikian tarif baru yang mulai berlaku per 1 Juli mendatang rata-rata mencapai Rp793 per kwh.
2. Pelanggan Rumah Tangga R1, daya 2.200 VA, pemakaian listrik rata-rata 355 kwh per bulan, besaran biaya pokok produksi (BPP) Rp1.163 per kwh, TDL rata-rata sebelum naik Rp675 per kwh. Rata-rata kenaikan 18%, sehingga tarif baru sesudah naik rata-rata jadi Rp797 per kwh.
3. Pelanggan Rumah Tangga R2, daya 3.500 VA sampai dengan 5.500VA, rata-rata pemakaian listrik 636 kwh/bln, BPP mencapai Rp1.163/kwh, harga sebelum naik Rp755 per kwh, dengan kenaikan sebesar 18%, maka tarif baru menjadi Rp891/kwh.
II. Kelompok Pelanggan Kelas Bisnis (B)
1. Untuk B1, daya 1.300 VA, rata-rata pemakaian 198kwh/bln, BPP Rp1.163/kwh, harga sebelum naik Rp685/kwh, naik sebesar 16%, sehingga harga tarif baru menjadi Rp795/kwh.
2. Untuk B2, daya 2.200 VA-5.500VA. Rata-rata pemakaian 307 kwh/bulan, BPP Rp1.163/kwh, harga sebelum naik Rp782/kwh, naik 16%, tarif sesudah naik menjadi Rp907/kwh.
3. Untuk B3, di atas 200 KVA, rata-rata pemakaian 212,249, BPP 839/kwh, harga sebelum Rp811/kwh, naik 12%, tarif sesudah naik menjadi Rp908/kwh.
III. Kelompok Pelanggan Industri (I)
1. Pelanggan I1, daya 1.300 VA, rata-rata pemakaian 178kwh/bln, BPP 1.163/kwh, tarif sebelum Rp724/kwh, dengan kenaikan 6%, maka tarif baru menjadi Rp767/kwh.
2. Pelanggan I2, daya 2.200 VA, rata-rata pemakaian 273 kwh per bulan, BPP Rp1.163/kwh, tarif sebelum naik Rp746/kwh, kenaikan 6%, maka tarif sesudah naik menjadi Rp790/kwh.
3. Pelanggan I3, daya 2.200VA sampai dengan 14 KVA, rata-rata pemakaian 872/kwh/bln, BPP Rp1.163, tarif sebelum naik Rp872/kwh, kenaikan 9%, maka tarif baru menjadi Rp916/kwh.
4. Pelanggan 14 KVA sampai dengan 200 KVA, rata-rata pemakaian per bulan 11.342, BPP Rp839/kwh, tarif sebelum naik Rp805/kwh, kenaikan 9%, tarif baru Rp878/kwh.
5. Pelanggan di atas 200 KVA, rata-rata pemakaian per bulan 314.435, BPP Rp 839/kwh, TDL sebelum naik Rp641/kwh, kenaikan 15%, tariff baru menjadi Rp737/kwh.
6. Pelanggan di atas 30.000, rata-rata pemakaian 16.592.651, BPP Rp718/kwh, tarif sebelum naik 529/kwh, kenaikan 15%, tarif baru menjadi Rp608/kwh
(Sumber : kautsarku.wordpress.com)
Read more ►

Kamis, 17 Juni 2010

Workshop Bimtek Petugas Pengelolaan PLTS

0 komentar

Berdasarkan DPA SKPD kegiatan Monitoring dan Supervisi Penggunaan Solar Light Tahun 2010, maka dilaksanakan kegiatan Workshop Bimbingan Teknis Petugas Pengelolaan PLTS. Dimana kegiatan tersebut merupakan kegiatan penunjang dalam upaya pembekalan bagi petugas/staf yang nantinya akan melakukan monitoritng dilapangan. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah memberikan pengetahuan dasar bagi petugas mengenai PLTS. Kegiatan Workshop Bimtek Petugas Pengelolaan PLTS dilaksanakan dari tanggal 15 s/d 16 Juni 2010, bertempat di Hotel Karya Tapin 2 Tenggarong. Kegiatan tersebut dibuka Bapak Ir. Endang Priyatna (Kabid. Energi dan Ketenagalistrikan) yang mewakili Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kutai Kartanegara, Jumlah peserta yang mengikuti Bimtek tersebut sebanyak 25 orang dari Staf dilingkungan Bidang Energi dan Ketenagalistrikan serta dari Dinas Pertambangangan dan Energi Propinsi Kalimantan Timur. sedangkan Narasumber yaitu Bapak Berli Yasmon dan Bapak TB. Dimas Ikhsan Wahyu.K dari PT. Genius International. Adapun materi yang diberikan meliputi Presentai,Pelatihan dan Perencanaan PLTS, serta Pemasangan dan Perawatan PLTS. Bapak M. Saleng,ST selaku Panitia penyelenggara/PPTK, menyampaikan yang mendasari kegiatan Bimtek ini diantaranya masih minimnya pengetahuan khususnya tentang PLTS, sehingga sangat perlu sekali diadakan kegiatan Bimtek ini. Dari kegiatan tersebut nantinya diharapkan petugas/staf yang nantinya melaksanakan kegiatan monitoring dan supervisi pengunaan solar light dapat bekerja lebih maksimal.(iskdr)
Read more ►

Senin, 07 Juni 2010

Rapat Koordinasi Jaringan Listrik Desa Liang Ilir Kec. Kota Bangun

0 komentar

Pada Tanggal 7 Juni 2010 telah diadakan rapat koordinasi mengenai jaringan listrik Desa Liang Ilir Kec. Kota Bangun. Dilokasi tersebut pernah dilaksanakan pembangunan jaringan yang sama melalui APBD II tahun 2004, akan tetapi jaringan tersebut sampai sekarang belum teraliri listrik, bahkan ada sebagian kelengkapan yang terpasang ada yang hilang. untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pihak Distamben kukar mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kabid EKTL Ir. Endang Priyatna mewakili Kepala Dinas, rapat koordinasi tersebut dihadiri langsung dari pihak Kecamatan Kota Bangun,Kantor Pengelolaan Aset Daerah, Bagian Perlengkapan SetKab. Kukar, Konsultan Teknis, dan PT. PLN Ranting Kota Bangun. Dari hasil rapat tersebut dituangkan dalam notulen rapat disepakati akan dilakukan peninjauan bersama ke lokasi jaringan listrik Desa Liang Ilir Kec. Kota Bangun. Peninjauan tersebut dihadiri Distamben Kukar, Kantor Pengelolaan Aset Daerah, Bagian Perlengkapan SetKab. Kukar, Bagian Hukum Setkab. Kukar, Inspektorat Kab. Kukar, serta Konsultan Teknis, dilokasi nanti akan didampingi pihak Kecamatan Kota Bangun, Kepala Desa Liang Ilir, dan PT. PLN Ranting Kota Bangun. peninjauan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2010.(iskdr)
Read more ►

Minggu, 06 Juni 2010

koordinasi dan pengecekan solar light

0 komentar

Setelah ada realisasi awal dana kegiatan kemudian disusul rapat internal dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan pengadaan Solar Light Tahun Anggaran 2010 sesuai DPA Nomor : 2.03.01.17.05.5.2, maka sebagai awal pelaksanaan kegiatan dilakukan kegiatan Koordinasi dan Konsultasi kegiatan pengadaan solar light di pabrikan Solar light . Adapun tujuan lokasi yaitu PT. Genius Internasional di Bekasi,kedatangan rombongan langsung diterima Ibu Sri Shtiracitta Nandini,S.Sos (Direktur Utama)dan Ir.Rudi Wahyudi,MM (Komisaris Utama). Sedangkan ke PT. Surya Energi Indotama yang berada di Bandung, diterima Bapak Krisna Aditya (Account Manager)dan Bpk. Ganda Yudha A,ST.,MBA (Marketing Direktur). Kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan pabrikan sekaligus distributor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sudah berpengalaman. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini untuk melakukan survey awal langsung ke pabrik juga untuk melakukan perbandingan spesifikasi serta harga barang untuk persiapan pelaksanaan lelang umum kegiatan Pengadaan Solar Light. Rombongan dipimpin oleh Ir. Endang Priyatna (Kabid. EKTL), M. Saleng,ST (Kasi Pengelolaan Ketenagalistrikan sekaligus PPTK) Nopan Sholihin,ST (Staf) dan Iskandar,SE (Staf). Dari pelaksanaanr koordinasi dan konsultasi tersebut diharapkan nantinya dapat ditentukan jenis produk apa yang akan digunakan pada saat pelelangan umum, serta barang yang nantinya diberikan kemasyarakat mempunyai daya guna yang lebih optimal sesuai peruntukannya. Dengan demikian kegiatan yang dilaksanakan bisa lebih maksimal. (iskdr).
Read more ►

Rabu, 26 Mei 2010

Kegiatan Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Tahun 2010

0 komentar

Sehubungan dengan telah ditanda tanganinya DPA SKPD Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kutai Kartanegara Tahun anggaran 2010, maka kegiatan sudah mulai bisa dilaksanakan khususnya Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Distamben Kukar. Dalam realisasi pelaksanaan kegiatan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) yang ditunjuk melalui SK yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas mulai melaksanakan kegiatan berupa proses Nota Pencairan Dana (NPD) yang diketahui dan disetujui oleh Kepala Dinas dimana jumlah dana yang dicairkan disesuaikan dengan anggaran kas yang telah dibuat sebelumnya.
Adapun beberapa kegiatan yang mulai dilaksanakan diantaranya : Kegiatan Pemasangan Lampu Jalanan Muara Muntai Kec. Muntai (PPTK : Jamiatul), Kegiatan Monitoring dan Supervisi Penggunaan Solar Light (PPTK : M. Saleng,ST) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Perizinan Ketenagalistrikan (PPTK : M.Saleng,ST),Kegiatan Pengadaan Solar Light (PPTK : M.Saleng,ST), Kegiatan Inventarisasi Pengelolaan Energi Ketenagalistrikan (PPTK : Ir.Marthen L.Sirappa), Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Usaha Ketenagalistrikan ( PPTK : Ir. Marthen L.Sirappa), Kegiatan Pemindahan Tiang Listrik Kota Bangun Seberang Kec. Kota Bangun (PPTK : Darwis,ST,M.Si), Kegiatan Pengadaan Jaringan Listrik Dinas Pendidikan Kab. Kutai Kartanegara (PPTK : Darwis,ST,M.Si.
Masih ada beberapa kegiatan yang masih dalam tahap persiapan pelaksanaan kegiatan, dalam hal pelaksanaan kegiatan yang ada disesuaikan dengan jadwal/rencana yang telah disusun, dengan harapan kegiatan yang dilaksanakan bisa lebih maksimal.(iskdr)
Read more ►

Senin, 01 Maret 2010

Sosialisasi Penyambungan Jaringan Listrik Dusun Antai Desa Sebulu Modern Kec. Sebulu

1 komentar
Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan Pengadaan jaringan Listrik di Dusun Antai, dimana anggarannya melalui APBD Kab. Kutai Kartanegara tahun 2007 dan 2008, Pada hari Kamis, 19 Februari 2010 telah dilakukan “Energize Test” jaringan distribusi listrik di Dusun Antai Desa Sebulu Modern Kec. Sebulu, yang dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Tenggarong.
Kemudian pada hari Senin, 22 Februari 2010 dilaksanakan Sosialisasi penyambungan PASANG BARU listrik kepada masyarakat Dusun Antai , Desa Sebulu Modern, Kec. Sebulu yang dilaksanakan oleh Kepala PT. PLN (Persero) Rayon Tenggarong (Bapak Sugeng dan Bapak Nasrudin) dihadiri juga oleh pihak pemborong (CV. Astria Cipta Nuansa), Kapolsek Sebulu, Kantor Pelayanan PT. PLN (Persero) wilayah Kec. Sebulu dan pihak Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kutai Kartanegara.
Dalam sosialisasi tersebut disampaikan beberapa hal mengenai produk PLN yang dikenalkan kepada masyarakat yaitu Produk Pra Bayar (tanpa biaya beban) yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat Dusun Antai. Produk ini juga merupakan produk baru dari PT. PLN (Persero). Dengan telah dilaksanakan Energize Test, maka masyarakat Dusun Antai Desa Sebulu Modern Kec. Sebulu bisa diharapkan sesegera mungkin melakukan pendaftaran untuk penyambungan baru, melalui Kantor Pelayanan PT. PLN (Persero) wilayah Kec. Sebulu. . Mengingat permohonannya dimulai sejak tahun 2004 dan baru terealisasi pada awal tahun 2010 ini. Harapan kami semoga dengan adanya listrik ini diharapkan perekonomian masyarakat dusun Antai Desa Sebulu Modern lebih meningkat dimasa-masa yang akan datang.Dinas Pertambangan dan Energi mengucapkan selamat menikmati listrik masuk dusun Antai,terima kasih kepada pihak Pemkab Kutai Kartanegara dan pihak PT. PLN (Persero) atas kerjasamanya sehingga aliran listrik dapat dirasakan masyarakat khususnya warga Dusun Antai Kec. Sebulu Kab. Kutai Kartanegara.(iskdr)
Read more ►
 

Copyright © energikukar.blogspot.com Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger