Pada tanggal 28 Nopember 2012 yang lalu telah dilaksanakan Presentasi Akhir Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal di Desa Muara Enggelam Kec. Muara Wis Kab. Kutai Kartanegara bertempat di ruang Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kutai Kartanegara.
Dalam presentasi tersebut juga dihadiri beberapa instansi terkait diantaranya , Bappeda, Balitbangda, Bapemas dan Pemdes, BPKAD, serta beberapa Pejabat Esselon III dan IV dilingkungan Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kutai Kartanegara. Presentasi tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut presentasi awal yang dilaksanakan sebelumnya. adapun hasil prenstasi tersebut sebagai berikut :
- Desa Muara Enggelam adalah salah satu desa di Kecamata Muara Wisk dengan jumlah penduduk sebanyak 705 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 175 kepala keluarga. melihat kondisi desa yang terletak di muara sungai Enggelam di tepi Danau Melintang yang jauh dari jangkauan jaringan listrik PLN, maka sangat layak untuk mengembangkan energi terbarukan yaitu pemanfaatan energi matahari menjadi energi listrik.
- Adapun perhitungan dapat diketahui bahwa kebutuhan daya di Desa Muara Enggelam adalah 90.600 VA atau 73.287 Watt. Dari kebutuhan daya tersebut dapat diestimasi secara minimum kebutuhan energi adalah sebesar 630.748 watt/jam.
- Memanfaatkan pemakaian genset yang sudah dimiliki oleh desa maka pembagian beban dibagi dalam 4 (empat) kluster. Kluster satu dengan total daya 27.800 VA dan kebutuhan energinya 190.960 Watt/Jam di hybrid dengan genset 25 KVA. Klaster dua dengan total daya 23.850 VA dan kebutuhan energinya 166.320 Watt/Jam di hiybrid dengan dengan genset 20 KVA. Klaster itga denagn total daya 24.200 VA dan kebutuhan energinya 164.208 Watt/Jam di hybrid dengan genset 20 KVA. Klaster empat dengan total daya 15.750 VA dan kebutuhan energinya 110.880 Watt/Jam di hybrid dengan genset 15 KVA.
- Sedangkan kebutuhan modul surya klaster satu sebanyak 168 unit sedangkan baterai 290 unit, klaster 2 sebanyak 144 unit sedangkan baterai 250 unit, klaster 3 sebanyak 144 unit sedangkan baterai 250 unit dan kluster empat sebanyak 96 unit baterai 170 unit.
- Modul Surya disusun diatas dudukan yang terbuat dari baja ringan dengan satu dudukan 24 unit modul surya. Lantai tempat meletakkan dudukan solar sel dibaut dari lantai papan ulin dengan tinggi dasar danau 6 meter, pemakaian controller dan inverter disesuaikan dengan klaster, sebanyak 4 buah dengan daya 100 KW include controller.
- Dari hasil studi tersebut disampaikan juga bahwa estimasi biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 19.175.626.000.
Semoga dari hasil studi Perencanaan ini bisa dikembangkan lagi ke peningkatan pembangunan dengan harapan bisa langsung memberikan manfaat yang lebih besar dalam upaya membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada disekitarnya. (iskdr)
0 komentar:
Posting Komentar