"SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI MEDIA INFORMASI BIDANG ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KAB. KUTAI KARTANEGARA"

Minggu, 15 November 2009

Studi Banding Pengembangan Energi dan Ketenagalistrikan di Propinsi Jawa Timur

1 komentar

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah No. 50 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja DInas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Sehubungan dengan perihal tersebut Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kutai Kartanegara melalui bidang Energi dan Ketenagalistrikan melakukan studi banding pengembangan energi ketenagalistrikan.
Hal tersebut bertujuan dalam upaya pengembangan Desa Mandiri Energi yang berkaitan dengan tugas dan fungsi khususnya dibidang energi dan ketenagalistrikan. Studi banding dilaksanakan pada tanggal 9 s/d 13 Nopember di Kab. Tulungagung dan Kab. Pacitan Prop. Jawa Timur. Dipilihnya daerah tersebut dikarenakan telah ada pemanfaatan potensi sumber energi yang ada.
Konsultasi dan komunikasi di Dinas PU, Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kab. Tulungagung mengenai masalah pengolahan energi dan ketenagalistrikan di daerah khususnya pemberdayaan potensi sumber energi lokal yang telah telah dikembangkan yaitu :
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonorejo yang telah masuk jaringan Interconnection Jawa Bali namun bukan urusan / kewenangan daerah, yang dipungut dari kegiatan ini selain pasokan listrik adalah pengguna air waduk sebagai bahan baku PDAM Kota Surabaya.
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) masih dalam kajian bersama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur dalam rangka program Desa Mandiri Energi. Hasil studi awal ada rencana lokasi kegiatan PLTMH dengan mengembangkan potensi sumber daya air lokal dan kebutuhan energi listrik masyarakat lokal yang belum terjangkau jaringan distribusi listri PT. PLN.
- Pembangkit Listrik Tenaga Sumber Surya (PLTS) pada tahun 2009 telah di kembangkan sejumlah 300 unit PLTS 50 WP untuk besarnya desa yang didataran tinggi dan tidak ada fasilitas kelistrikan PT. PLN pada masing-masing desa dibentuk Paguyuban masyarakat pengguna PLTS yang nantinya sebagai wadah komunikasi dan pembinaan oleh pihak instansi teknis dalam super visi dan pengembangan.
- Pembentukan satuan tugas dalam pembinaan dan pengembangan pemaanfaatan energi ketenagalistrikan baik yang sudah berjalan maupun yang baru dikembangkan seperti penyaluran PLTS, baik yang bersifat manajerial maupun teknis.
Kemudian mengunjungi beberapa lokasi dan kegiatan usaha pertambangan khususnya pertambangan mineral, dimana Kabupaten Tulungagung terkenal sebagai sentral produksi kerajinan dan industri mineral seperti marmer, onyx, obsidian dan lain sebagainya. Kegiatan industri kecil dan menengah berbasis mineral sudah memasarkan produksi baik nasional maupun global dengan beragam jenis produksi, selain itu pengrajin di bidang industri ini cukup banyak, memadai dan professional..

Selanjutnya rombongan melanjutkan studi banding ke Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Pacitan. Rombongan diterima langsung kepala Distamben Kab. Pacitan Ibu Ir. Lanaria Hutagalung, MT, beserta Sekretaris dan Staf. Acara dilanjutkan dengan perkenalan dan penyampaiaan visi dan misi, dilanjutkan dengan pemaparan program pengembangan energi dan ketenagalistrikan yaitu pengembangan desa mandiri energi. Dalam penjelasan tersebut kab. Pacitan telah mengembangkan beberapa potensi energi baru terbarukan diantaranya bioetanol, biodiesel, briket nabati, tenaga panas bumi, PLTMH, PLTS, gelombang laut, dan biomass dari ternak dan sampah.
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang sebenarnya telah dilakukan masyarakat lokal mengingat situasi dan kondisi Kabupaten Pacitan yang hampir 85 % merupakan pegunungan , sehingga Program Desa Mandiri Energi (DME) untuk kegiatan PLTMH hanya bersifat dukungan teknis, pembinaan dan pengembangan usaha yang dilakukan guna meningkatkan potensi dan kualitas listrik yang dihasilkan.
- Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan ombak laut, mengingat lokasi Kabupaten Pacitan yang berada di bagian pantai selatan pulau Jawa memungkinkan untuk pengembangan pemanfaatan ombak laut dan angin dari Samudera Hindia Selatan. Program kedua sumber energy ini masih dalam bentuk kajian baik Propinsi maupun Nasional denan para lembaga prefesional dalam negeri maupun luar negeri.
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan baku energy utama batubara, merupakan salah satu program nasional pembangunan pembangkit 10.000 MW, yang kegiatan pembangunannya semua dari pusat dengan kerjasama Pemerintah Cina dan sudah berjalan hamper 80 % pembangunan fisik. Diharapkan nanti ada pembicara dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk pemasokan batubara bilamana PLTU ini sudah siap operasinya nanti.
- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) telah dibendung untuk beberapa wilayah yang tidak terjangkau distribusi PT. PLN serta tidak mempunyai sumber air untuk pengembangan PLTMH.
- Pembangkit Listrik Tenaga Biogas khususnya pada beberapa kecamatan yang merupakan sentra ternak ruminansia besar namun energy yang dihasilkan untuk kebutuhan yang terbatas yaitu kegiatan rumah tangga.
Mengunjungi beberapa lokasi dan kegiatan usaha masyarakat serta wisata yang berbasis maksudnya mineral, dimana Kabupaten Pacitan yang dikelilingi oleh pegunungan merupakan potensi mineral cukup beragam untuk dikembangkan. Khususnya lokasi wisata banyak wista alam pegunungan dan goa batuan beku yang bias dijadikan lokasi kunjungan menarik bagi para petualang. Dalam perjalanan ini rombongan berkesempatan mengunjungi rumah tinggal masa kecil Presiden Republik Indonesia sekarang Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Dari hasil studi tersebut sangat berarti dalam pengembangan energi dan ketenagalistrikan, dimana arahnya nanti ke program desa mandiri energi khususnya di Kutai Kartanegara.(iskdr)
Read more ►
 

Copyright © energikukar.blogspot.com Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger